Senin, 23 Februari 2015

Tumpengan Akhiri KKN

Selama kurang lebih satu bulan lamanya, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya telah melakukan pengabdian di Desa Jatiguwi, Kabupaten Malang. Terhitung sejak dimulai pada tanggal 22 Januari-18 Februari 2015. Selama itu pula, mahasiswa dituntut memberikan ilmunya yang diperoleh dari bangku kuliah untuk membimbing dan membina masyarakat.

Ilmu yang diberikan tak hanya sebatas ilmu yang ditekuni sesuai dengan bidang studinya, Perikanan dan Kelautan. Tetapi bisa yang lainnya terkait dengan potensi dan keadaan di desa tersebut. Mengajar siswa SD secara formal di sekolah juga menjadi aktifitas mahasiswa KKN. Pendidikan secara informal juga diberikan berupa fasilitas les pada malam hari. Kegiatan rutin yang dilakukan setiap senin sampai jumat itu akhirnya sampai pada puncaknya. Acara penutupan.

Setelah menimbang berbagai usulan dari anggota semua anggota kelompok KKN, dan keinginan warga setempat. Meski berlangsung alot sehingga terjadi perdebatan antar mahasiswa. Akhirnya diputuskan, acara penutupan dibuat sederhana, dengan tumpengan nasi. Mengundang para warga yang terlibat KKN dan warga sekitar. tak lupa juga para pejabat desa setempat juga diundang. Acara penutupan berlangsung pada malam hari.

Persiapan terbilang sangat mepet, hanya 5 hari. Bahkan acara harus diundur sehari karena persiapan belum matang semua. Meskipun jumlah mahasiswanya banyak, namun kebanyakan mereka tidak perduli, malah asyik dengan aktifitasnya sendiri. Sehingga lupa dengan program kerjanya. Mahasiswa sering meluangkan waktu kosong KKN untuk pergi menikmati waduk yang jaraknya tidak terlalu jauh dari lokasi KKN. Ahirnya malah asyik berlibur.

Koordinasi antar anggota memang kurang berjalan dengan baik. Akibat jarang untuk kumpul membahas program kerja, yang ada malah kumpul untuk bermain dan bergurau antar teman. Sampai pada h-1 sebelum pelaksanaan penutupan, surat undangan belum selesai disebar malah baru selesai dibuat. Dengan persiapan yang serba instan itu, semua anggota tim dikerahkan untuk menyebar undangan. Beruntung orang yang di undang adalah warga sekitar yang jarak rumahnya sangat dekat. Sehingga tidak menjadi masalah yang berarti.

Tiba pada acara, mulai acara sebenarnya selesai solat magrib. Namun agak sedikit molor karena menunggu kedatangan warga semua berkumpul. Sambil menunggu peserta datang, mahasiswa menyantap hidangan yang sudah disediakan di posko masing-masing. Di saat mahasiswa makan, di tempat acara, balai dukuh, sudah banyak warga yang berkumpul, sedangkan mahasiswa yang di tempat acara masih sedikit. Mahasiswa sebenarnya sudah selesai makan malah berdiam diri sejenak, bukan malah ke tempat acara. Seorang teman akhirnya memanggil teman-teman mahasiswa yang sudah selesai makan itu untuk segera merapat ke tempat acara.

Dengan menggunakan lesehan karpet, acara digelar dengan duduk melingkar bersama warga. Dengan ditemani camilan ringan dan air putih yang sudah disiapkan di depan mereka. Acara diisi dengan ramah tamah, sambutan dari perwakilan desa dan warga yang terlibat secara langsung. Warga berpesan agar tidak melupakan desa jatiguwi dan berharap ada salah satu yang masih menjenguk ke desa itu, selain itu, warga juga mendoakan agar mahasiswa bisa sukses semua.

Sambuatan juga ada dari perwakilan mahasiswa, mengucapkan terimakasih banyak dan mohon maaf jika ada tingkah laku yang kurang berkenan dan semoga apa yang dilakukan oleh mahasiswa bermanfaat bagi warga. Acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh pejabat desa. Setelah itu tumpeng dipotong kemudian diberikan kepada kepala dusun sebagai akhir dari acara penutupan KKN. Warga dan mahaiswa pun dengan senang menyantap hidangan yang sudah disediakan.

Malang, 23 Februari 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar