Pak Soko Memberikan Materi |
Acara tersebut juga di hadiri oleh perwakilan dari Balai Desa dan Pegawai Penyuluh Lapang dua orang yang berasal dari daerah setempat guna memberikan sambutannya. Pihak Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang sempat diundang namun setelah ditunggu kehadirannya ternyata tidak hadir. Bu Lurah yang juga diundang tidak hadir kemudian diwakili oleh utusannya.
Selama kurang lebih satu jam
setengah, materi disampaikan. Di awal mengisi materi, pak Soko menanyakan
terlebih dahulu, keluh kesah yang dialami petani selama membudidayakan ikan
nila. Kemudian dengan ilmunya, beliau memberikan solusi atas permasalahan
tersebut. Dialog berlangsung menarik. Dengan menggunakan power point dan papan
tulis, pak Soko menjelaskan secara detail terkait ikan nila.
Para petani sangat antusias
menyampaikan permasalahannya. Satu orang bahkan sampai bertanya sekitar tiga
kali untuk mengeluarkan segala macam masalah ikan yang dibudidayakan. Hampir semua
petani berpendapat. Mereka mengeluhkan lamanya waktu panen ikan dan penyakit
yang menyerang pada ikan.
Lamanya waktu panen disebabkan
oleh kondisi pakan alami di perairan yang tidak mencukupi dengan banyaknya ikan
yang dibudidayakan. Karena banyak sekali karamba jaring apung yang bertebaran
di waduk. Sementara itu penyakit yang muncul disebabkan tingkat kebersihan air
yang kurang dan adanya pencemaran yang masuk.
Mahalnya harga pakan juga dikeluhkan.
Petani pun berinisiatif untuk membuat pakan buatan sendiri. Mereka ingin pakan
buatan yang dibuat bisa diujikan kandungan nutrisinya. Petani meminta Universitas
Brawijaya mengujikannya, agar pakan yang dibuat terlihat kualitasnya. Dengan demikian,
pakan yang dibuat bisa dijual secara luas karena hasilnya sudah terbukti.
Acara dialog dengan petani ikan
itu diadakan oleh mahasiswa peserta Kuliah kerja Nyata FPIK UB yang ditempatkan
di desa Jatiguwi. Persiapan acara dilakukan cukup singkat, hanya satu minggu. Beruntung
peserta KKN di desa itu jumlahnya banyak, berjumlah 50 orang dalam dua
kelompok. Sebagai akademisi perikanan, mahasiswa dituntut untuk peka terhadap
kondisi perikanan setempat agar dikembangkan menjadi lebih baik. Selama kurang
lebih satu bulan, mahasiswa KKN akan mengabdikan dirinya di masyarakat untuk
memberikan pendampingan terkait dengan perikanan.
Malang,
30 Januari 2015
Mahasiswa KKN bersama dengan Peserta dan Pembicara |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar