Minggu, 25 Januari 2015

Bersyukur, Dua Proposal PKM Mendapat Pendanaan DIKTI



Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM)
Kado spesial di awal tahun 2015 saya dapatkan dari DIKTI. Spesial karena proposal PKM yang saya ajukan lolos mendapat pendanaan. Tidak hanya satu proposal tetapi, dua proposal berhasil menembus ketatnya seleksi proposal PKM yang jumlahnya puluhan ribu dari seluruh kampus di Indonesia. Setiap orang hanya boleh mengajukan maksimal 2 proposal. Selebihnya dari itu maka akan dibatalkan proposalnya.

Ini merupakan kali kedua saya berhasil lolos pendanaan PKM setelah di tahun sebelumnya juga lolos melalui PKM-M. Proposal PKM yang lolos pendanaan tersebut terdiri dari jenis PKM-K dan PKM-P. PKM-K ini yang saya ketuai sedangkan PKM-P diketuai oleh teman saya. Kedua jenis PKM itu terdiri dari 3 anggota bersama ketua yang sama-sama anggotanya. Artinya orang yang di PKM-K juga ada di PKM-P.

Kabar gembira itu saya peroleh dari website DIKTI. Setelah penantian agak panjang selama kurang lebih 3 bulan. Akhirnya diumumkan juga proposal PKM yang lolos pendanaan tepatnya pada tanggal 14 Januari 2015. Sedangkan penutupan pengajuannya sendiri pada bulan November di minggu pertama. Kegembiraan yang saya rasakan juga dirasakan pula oleh teman-teman saya yang lolos pendanaan PKM.

Proses yang saya lalui sebelum lolos pendanaan cukup berliku dalam membuat proposal PKM. Saya yang waktu pembukaan pengajuan proposal PKM tidak sedang berada di Malang. Namun sedang melakukan Praktek Kerja Lapang (PKL) di Tuban. Hal itu cukup menyulitkan saya untuk mengurus administrasi terkait tanda tangan pihak kampus dan juga keperluan pendaftaran peserta PKM untuk mendapatkan username dan password sebagai syarat pengajuan usulan.

Pikiran saya yang sedang fokus melakukan PKL harus dibagi dengan PKM. Padahal jadwal kegiatan PKL lumayan padat namun bisa fleksibel asal sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh tempat PKL setempat. Saya menyempatkan mengerjakan PKM di sela-sela istirahat PKL. Ketika siang, tiba waktu istirahat, teman-teman pekerja pegawai di tempat PKL sedang pada tidur saya malah asyik di depan laptop. Malam hari yang semestinya buat tidur, malah saya habiskan buat lembur proposal PKM.

Akses internet lewat HP di tempat PKL tidak begitu lancar. Padahal sangat saya butuhkan untuk mencari literatur dalam menyusun proposal PKM. Karena itu, saya pun harus pergi ke warnet. Untung saja lokasinya tidak terlalu jauh meski harus memakai sepeda motor untuk sampai kesana. Saya tidak bisa lama-lama di warnet padahal sebetulnya masih ingin lama disana. Tapi karena jadwal kegiatan di tempat PKL yang mengharuskan saya untuk kembali ke aktifitas PKL. Di malam harinya baru saya bisa bebas berlama-lama di warnet meski hanya sampai jam 11 malam karena warnet sudah harus tutup.

Saya yang harus mendaftarkan diri sebagai peserta PKM harus menyetorkan Nama dan NIM ke rektorat untuk di daftarkan ke DIKTI. Saya yang berada di Tuban meminta bantuan teman saya untuk mendaftarkan kelompok saya. Karena sudah kenal dekat dengan saya, dia mau membantu saya meski bukan satu anggota kelompok. Selesai urusan pendaftaran, maka tinggal meminta tanda tangan pimpinan perguruan tinggi. Saya menyuruh anggota tim saya yang lainnya agar segera mendapatkan tanda tangan semuanya.

Beres mengerjakan proposal PKM dan sudah mendapatkan tanda tangan semuanya. Maka saatnya mengupload proposal. Sistem pengajuan proposal dilakukan secara online. Kebiasaan mahasiswa adalah mengupload ketika sudah waktunya deadline. Alhasil ketika semua online yang jumlahnya ribuan dari seluruh indonesia, maka sistem di DIKTI mengalami penurunan dalam kecepatan akses dan parahnya lagi sistem tidak bisa dibuka alias eror. Perjuangan mengupload proposal PKM ini saya lakukan ketika tengah malam di warnet, sampai saya harus meminimalkan jam tidur saya hanya untuk bisa upload proposal PKM.  

Tantangan dan perjuangan untuk lolos PKM memang cukup berat jika persiapan sangat mempet dengan deadline apalagi ditambah dengan tugas PKL. Saya tidak pernah merasa merugi telah melakukan pengorbanan seperti itu. Buah dari kerja keras itu saat ini terasa manis sekali dengan lolosnya dua proposal PKM. Tanggung jawab besar kedepan masih ada di tangan untuk melaksanakan program yang sudah disetujui oleh DIKTI itu. Saya akan berusaha seoptimal mungkin melakukannya dan syukur-syukur bisa berlanjut ke PIMNAS. Semoga saja!

Malang, 26 januari 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar