Senin, 26 Januari 2015

Waspada! Modus Penipuan atas Nama DIKTI dan Institusi Kampus



Isi SMS Penipuan
Modus penipuan sekarang makin kreatif dan beraneka ragam. Kalau dulu saya sering mendapatkan sms yang mengatasnamakan provider seluler dengan penipuan berupa memenangkan undian berhadiah. Namun modus penipuan yang demikian sudah banyak menyebar dan rata-rata orang sudah mengetahuinya, itu penipuan. Hampir setiap bulan saya terima sms demikian. Padahal saya tidak meresponnya sama sekali. Namun sms itu tetap saja masuk di HP saya.

Ada pula sms penipuan dengan mengatasnamakan nasabah sebuah bank untuk disuruh transfer uang. Orang yang sms saja saya tidak kenal mana mungkin saya mau transfer. Sms yang semacam itu mudah diketahui kalau itu adalah penipuan karena tanpa ada asal usulnya tiba-tiba disuruh transfer uang yang kegunaannya tidak ada hubungannya dengan saya. Modus itu sangat banyak beredar namun banyak orang sudah mengetahuinya.

Berbeda dengan itu. Modus penipuan yang saya terima kali ini lebih kreatif lagi dan cukup meyakinkan. Apalagi menyangkut soal kegiatan mahasiswa, maka sedikit banyak bisa dipercayai. Tidak hanya itu, nama dosen yang punya jabatan tinggi di kampus juga dicantumkan. Maka bisa jadi akan menambah kepercayaan mahasiswa bahwa sms itu benar dari dosennya. Kalau yang sms dari dosennya maka pasti tidak ada pemikiran yang mencurigakan.

Ajakan sms itu adalah undangan Rapat Kerja Nasional Direktorat Perguruan Tinggi (RAKERNAS DIKTI). Saya diajak oleh seorang dosen untuk mendampinginya. Segala biaya transportasi ke tempat acara semuanya di tanggung oleh DIKTI yang acaranya berlangsung di sebuah Hotel di Jakarta. Tetapi anehnya saya malah disuruh menghubungi pihak DIKTI untuk bisa di transfer uangnya untuk keperluan pemberangkatan. Padalah setahu saya, dalam urusan keuangan dari DIKTI, semuanya lewat pihak kampus, bukan atas nama pribadi mahasiswa.

Kecurigaan saya semakin bertambah setelah saya cari di internet. Nomer dosen saya ternyata berbeda dengan aslinya. Ditambah lagi, banyak artikel serupa dengan sms yang saya terima. Maka bisa dipastikan bahwa sms itu adalah PENIPUAN. Berdasarkan informasi di internet sudah banyak sms demikian yang diterima oleh mahasiswa maupun dosen seluruh Indonesia. Bahkan, seorang dosen di semarang harus kehilangan uang puluhan juta karena mengikuti anjuran sms penipuan tersebut.

Beruntunglah bagi saya tidak mudah tergoda dengan iming-iming kenikmatan fasilitas maupun uang yang dijanjikan yang semuanya hanya semu alias palsu. Sebagai mahasiswa jangan pernah mudah untuk percaya dengan sms yang tidak jelas akan asal usulnya. Telusuri dahulu kebenaran setiap sms yang demikian. Kalau mengatasnamakan pihak kampus langsung saja tanyakan ke pihak kampus akan kebenaran informasi tersebut. Semakin hari memang semakin banyak kasus penipuan. Maka selalu waspada di setiap saat jangan pernah mudah mempercayai informasi berbau hadiah sebelum anda mengkonfirmasikan kepada pihak penyelenggara.

Malang, 27 januari 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar