Senam Sehat di Gazebo UB |
Senam sudah menjadi agenda yang
penting terutama bagi karyawan dan dosen, seakan sulit jika agenda itu
dihilangkan begitu saja. Mengingat akan pentingnya kesehatan. Apalagi sebagai
seorang karywan dan dosen yang penuh dengan aktifitas padat sehingga jarang
sekali meluangkan waktunya buat senam. Agenda senam UB yang berlangsung kurang
lebih satu tahun ini kini kondisinya berbeda. Tidak ada lagi senam yang
diadakan di gazebo UB. Informasi tersebut terhitung sejak jumat ini (09/01).
Saya mendapatkan informasi itu
dari petugas kebersihan yang lagi menyapu di Gazebo. Dengan masih asyik
memegang sapunya, petugas yang saya tanya itu menjelaskan kalau senam di gazebo
sudah tidak ada lagi, karena senam diserahkan kembali ke fakultas
masing-masing, artinya senam yang biasanya diikuti semua fakultas tidak lagi
dikumpulkan dalam satu tempat, namun berlangsung di fakultasnya masing-masing.
Karena tidak tahu akan informasi
itu, masih terlihat ada mahasiswa yang datang mau mengikuti senam. Namun karena
tidak ada keramaian orang dan tahu akan informasi itu, mahasiswa yang datang,
sedikit demi sedikit kembali pulang. Agaknya mahasiswa kecewa akan kepetusan
itu. Saya tidak tahu dengan pasti, apa alasan yang membuat senam ditiadakan?,
petugas kebersihan yang saya tanyai juga tidak mengetahuinya.
Barangkali pergantian rektor baru
UB juga mempengaruhi kebijakan senam ini. karena senam ini adalah agenda rektor
yang lama. Tidak bisa dipungkiri setiap pergantian pemimpin juga bisa mengganti
kebijakan yang sebelumnya, meski pula ada kebijakan yang diteruskan. Asumsi saya,
mungkin agenda senam di hari jumat kurang efektif karena masih dalam hari aktif
masuk kantor sehingga bisa mengganggu pekerjaan kantor. Apalagi biasanya
selesainya sampai pukul 07.30. Tapi entahlah, apa yang sebenarnya terjadi.
Senam yang biasanya digilir tiap
fakultas sebagai penyelenggaranya itu kini hanya tinggal bisa dikenang,
terutama bagi mahasiswa. Mahasiswa memang tidak dianjurkan secara khusus untuk
mengikuti senam, namun dengan sukarela untuk datang sendiri. Tidak seperti
dengan dosen ataupun karyawan yang lebih diutamakan kehadirannya. Namun, tanpa
mahasiswa, senam itu akan menjadi sepi, karena peseta paling banyak adalah
mahasiswa. Dengan ditiadakannya senam sehat ini, semoga ini adalah kebijakan
terbaik yang sudah dipetimbangkan secara matang.
Malang,
9 Januari 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar