Elida Djasman |
Generasi pemuda adalah generasi
penerus masa depan. Pemuda saat ini adalah pemimpin masa depan. Tak salah jika
kita berharap banyak pada pemuda saat ini karena merekalah yang akan memimpin
bangsa Indonesia ke depan. Muhammadiyah punya organisasi otonom yang menampung pemuda
pemudi sebagai penerus perjuangan muhammadiyah. Salah satu organisasi otonom
pemuda itu adalah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), yang bergerak di ranah
mahasiswa.
Beberapa hari yang lalu, 7
Desember 2014, di acara Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Award, Bu Elida
Djasman, istri pendiri IMM, Djasman Alkindi mengatakan agar muhammadiyah lebih
peduli lagi pada angkatan muda muhammadiyah termasuk IMM. Beliau prihatin jika
angkatan muda muhammadiyah tidak terurus dan tidak diperhatikan oleh organisasi
otonom diatasnya. Sehingga mereka bisa pindah pada organisasi lain. Jika demikian
maka siapa yang akan meneruskan perjuangan di muhammadiyah?
Beliau meminta agar segala urusan
angkatan muda muhammadiyah bisa dipermudah oleh ortom maupun amal usaha
muhammadiyah lainnya jika membutuhkan bantuan. Biasanya bantuan dana dari amal
usaha banyak dikeluhkan oleh kalangan aktivis IMM. Bu Elida menambahkan jika
ada amal usaha yang tidak memberikan bantuan dana maka bisa dilaporkan ke
pimpinan pusat muhammadiyah. Karena itu termasuk pelanggaran dalam mendukung
perkembangan muhammadiyah.
Bu Elida, yang juga mantan Ketua
Umum Aisyiyah ini mendapatkan penghargaan UMM Award sebagai salah satu tokoh
inspiratif Muhammadiyah. Berkat dedikasinya selama berjuang di Muhammadiyah
dalam usia yang lebih dari 70 tahun, beliau masih semangat berjuang di
Muhammadiyah. Meski tubuhnya sudah agak lemah tapi bicaranya tetap lantang dan
bergelora, ketika saat itu memberikan sambutan testimoni setelah meraih pengahargaan
tersebut.
Saya menyaksikan sendiri betapa
jiwanya masih sangat kuat untuk berjuang di Muhammadiyah. Ketika waktu itu saya
bertemu dengan beliau dan bersalaman, beliau berpesan kepada kader IMM agar
dijaga dan tetap berjuang di Muhammadiyah sebagai genarasi penerus perjuangan. Sungguh
pesan yang tulus dan bermakna, ibarat pesan seorang ibu kepada anaknya yang akan
pergi merantau.
Beliau juga merupakan aktivis IMM
yang pernah menjabat sebagai Dewan Pimpinan pusat. Beliau juga sosok perempuan yang
sederhana dan peduli pada pemuda dan perempuan, meski usianya sudah tidak muda
lagi tetapi jika beliau di undang oleh IMM maka tak segan-segan beliau akan berusaha
untuk hadir. Karena bagi beliau, IMM adalah ibarat anaknya yang akan meneruskan
langkah di Muhammadiyah kedepan.
Malang,
13 Desember 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar