Lenggang |
Tekwan |
Setiap daerah mempunyai makanan
yang khas yang berbeda dengan daerah lainnya. Seperti daerah palembang. Saya
yang baru berkunjung kesana ingin berbagi sedikit cerita. Berada di palembang,
jiwa kuliner kita akan tertuju pada empek-empek, makanan yang sangat melekat
dengan palembang. Selain empek-empek, ternyata masih ada lagi makanan khas lain
yang tak kalah nikmatnya. Kebanyakan toko kuliner di palembang menamakan
tokonya, dengan embel-embel empek-empek.
Namun di toko tersebut, yang
dijual bukan hanya empek-empek tetapi aneka makanan khas palembang lain seperti
tekwan, kemplang, krupuk, selai durian dll. makanan khas itu dijual dalam
bentuk kering maupun basah yang siap disantap. Ada yang dibungkus sudah matang
dan juga ada yang belum masak alias bentuk kering. Kalau beli empek-empek hanya
ada yang basah, yang sudah siap makan. Jika mau disimpan agak lama maka
empek-empek harus dibungkus dengan dikasih penambahan tepung. Ketahanannya bisa
selama 2 hari. Ada pilhan paket untuk empek-empek sesuai dengan isi dan harga
yang ditawarkan.
Saya sudah merasakan empek-empek
khas palembang. Memang beda dengan empek-empek lain yang dijual di daerah
selain palembang. Teksturnya lebih empuk, kenyal dan pastinya enak rasanya.
Selain itu kuahnya beda, lebih enak. Nama kuahnya itu cukho. Bikin ketagihan
deh. Rasanya gurih, daging ikan yang dipakai adalah ikan gabus. Empek-empek
bukan hanya satu bentuk, tetapi ada sekitar 3 bentuk. Semuanya tidak lengkap tanpa ada kuahnya.
Selain empek-empek, saya juga menikmati
lenggang goreng. Makanan itu saya nikmati ketika berada di kantin Politeknik
negeri Sriwijaya bersama peserta lomba LKTI lainnya. Lenggang ini merupakan
empek-empek yang dicampur telur kemudian digoreng, mirip omlet. Tak lupa juga
disajikan dengan penambahan kuah, cukho. Sama-sama enak rasanya. Harganya juga
murah, Cuma 7.000 rupiah anda sudah bisa menikmati 1 porsi lenggang goreng.
Ada juga lenggang bakar, anda
bisa menikmatinya di dekat jembatan Ampera, yang menjadi ikon kota palembang.
Penjualnya adalah pedangan kaki lima yang mangkal disana. Keramaian akan terasa
ketika sore hari menjelang. Otak-otak ikan juga disajikan disana. Saya sempat
merasakan otak-otak ikan gabus, harganya 2.000 rupiah per bungkusnya. Otak-otak
dibungkus dengan daun pisang dengan dikukus dan dibakar.
Puas menikmati empek-empek dan
lenggang. Saya mencoba menikmati makanan lain khas palembang, tekwan. Sewaktu
mau pulang, saya sempat membeli tekwan kering untuk dibungkus dan dinikmati di
malang. Saya membelinya di toko yang menjual empek-empek. Harga tekwan kering
30.000 rupiah. Didalam bungkusnya sudah terdapat bumbu kuahnya yang siap
dimasak. Rasa tekwan ini seperti cilok, mungkin karena terlalu kering sehingga
rasanya agak pudar, rasa ikannya agak hilang.
Menikmati tekwan tidak enak tanpa
ada kuahnya. Bumbu kuahnya terdiri dari rempah-rempah dan garam. Kuahnya sangat
terasa sekali nikmatnya dan cocok disantap dengan tekwan. Cara memasak tekwan
dilakukan dengan cara: tekwan direndam dahulu dengan air dingin selama 5 jam.
Setelah itu tekwan dikukus sampai matang. Sedangkan cara memasak kuahnya dengan
cara: mendidihkan air dan masukkan seluruh bumbunya. Mencicipi makanan khas
palembang memang bikin ketagihan, rasanya gurih, kuahnya asam-asam pedas. Tak
kecewa rasanya jika sudah pernah menikmatinya.
Malang,
1 Desember 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar