Selasa, 02 Desember 2014

Mencicipi Makanan Khas Palembang: Lenggang dan Tekwan



Lenggang
Tekwan
Setiap daerah mempunyai makanan yang khas yang berbeda dengan daerah lainnya. Seperti daerah palembang. Saya yang baru berkunjung kesana ingin berbagi sedikit cerita. Berada di palembang, jiwa kuliner kita akan tertuju pada empek-empek, makanan yang sangat melekat dengan palembang. Selain empek-empek, ternyata masih ada lagi makanan khas lain yang tak kalah nikmatnya. Kebanyakan toko kuliner di palembang menamakan tokonya, dengan embel-embel empek-empek.

Namun di toko tersebut, yang dijual bukan hanya empek-empek tetapi aneka makanan khas palembang lain seperti tekwan, kemplang, krupuk, selai durian dll. makanan khas itu dijual dalam bentuk kering maupun basah yang siap disantap. Ada yang dibungkus sudah matang dan juga ada yang belum masak alias bentuk kering. Kalau beli empek-empek hanya ada yang basah, yang sudah siap makan. Jika mau disimpan agak lama maka empek-empek harus dibungkus dengan dikasih penambahan tepung. Ketahanannya bisa selama 2 hari. Ada pilhan paket untuk empek-empek sesuai dengan isi dan harga yang ditawarkan.

Saya sudah merasakan empek-empek khas palembang. Memang beda dengan empek-empek lain yang dijual di daerah selain palembang. Teksturnya lebih empuk, kenyal dan pastinya enak rasanya. Selain itu kuahnya beda, lebih enak. Nama kuahnya itu cukho. Bikin ketagihan deh. Rasanya gurih, daging ikan yang dipakai adalah ikan gabus. Empek-empek bukan hanya satu bentuk, tetapi ada sekitar 3 bentuk.  Semuanya tidak lengkap tanpa ada kuahnya.

Selain empek-empek, saya juga menikmati lenggang goreng. Makanan itu saya nikmati ketika berada di kantin Politeknik negeri Sriwijaya bersama peserta lomba LKTI lainnya. Lenggang ini merupakan empek-empek yang dicampur telur kemudian digoreng, mirip omlet. Tak lupa juga disajikan dengan penambahan kuah, cukho. Sama-sama enak rasanya. Harganya juga murah, Cuma 7.000 rupiah anda sudah bisa menikmati 1 porsi lenggang goreng.

Ada juga lenggang bakar, anda bisa menikmatinya di dekat jembatan Ampera, yang menjadi ikon kota palembang. Penjualnya adalah pedangan kaki lima yang mangkal disana. Keramaian akan terasa ketika sore hari menjelang. Otak-otak ikan juga disajikan disana. Saya sempat merasakan otak-otak ikan gabus, harganya 2.000 rupiah per bungkusnya. Otak-otak dibungkus dengan daun pisang dengan dikukus dan dibakar.

Puas menikmati empek-empek dan lenggang. Saya mencoba menikmati makanan lain khas palembang, tekwan. Sewaktu mau pulang, saya sempat membeli tekwan kering untuk dibungkus dan dinikmati di malang. Saya membelinya di toko yang menjual empek-empek. Harga tekwan kering 30.000 rupiah. Didalam bungkusnya sudah terdapat bumbu kuahnya yang siap dimasak. Rasa tekwan ini seperti cilok, mungkin karena terlalu kering sehingga rasanya agak pudar, rasa ikannya agak hilang.

Menikmati tekwan tidak enak tanpa ada kuahnya. Bumbu kuahnya terdiri dari rempah-rempah dan garam. Kuahnya sangat terasa sekali nikmatnya dan cocok disantap dengan tekwan. Cara memasak tekwan dilakukan dengan cara: tekwan direndam dahulu dengan air dingin selama 5 jam. Setelah itu tekwan dikukus sampai matang. Sedangkan cara memasak kuahnya dengan cara: mendidihkan air dan masukkan seluruh bumbunya. Mencicipi makanan khas palembang memang bikin ketagihan, rasanya gurih, kuahnya asam-asam pedas. Tak kecewa rasanya jika sudah pernah menikmatinya.

Malang, 1 Desember 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar