Jumat, 12 Desember 2014

Sarasehan IMM Brawijaya, Menggagas Kebijakan Transportasi Populis Kota Malang



Wakil Walikota Malang, Sutiadji Menyampaikan Paparannya
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Universitas Brawijaya menggelar sarasehan kebijakan publik kota Malang, sabtu (6/12). Mengusung tema Menggagas Kebijakan Transportasi Populis; Kajian Multiperspektif. Acara tersebut dilaksanakan di Aula Pimpinan Daerah Kota Malang.

Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Malang hadir untuk membuka acara. Diwakilkan oleh Bpk. Agus Purwadoyo, acara secara resmi dibuka. Beliau sedikit menyampaikan bahwa perilaku masyarakat dalam berkendara dengan baik dan taat aturan masih rendah. Sambutan selanjutnya dibawakan oleh pimpinan koordinator komisariat IMM UB oleh Mas Hikmawan.

Hadir sebagai pembicara dari kalangan pemerintah kota Malang, praktisi transportasi dan Dinas perhubungan. Pemerintah Kota Malang yang diwakili oleh Wakil Walikota Malang, bpk Sutiadji, menyampaikan, bahwa pelebaran jalan bukan solusi terbaik atasi kemacetan. Menurutnya, pelebaran jalan makin menambah jumlah kendaraan baru.

Selain itu beliau menyampaikan, masalah transportasi sebenarnya terkait dengan perilaku masyarakat sendiri. Kalau masyarakatnya mau tertib dan taat aturan maka akan terwujud kenyamanan dan keamanan dalam transportasi. Menurutnya, transportasi pupulis yang bisa diterapkan adalah bus, yang disesuaikan dengan kondisi jalan kota malang. Bus ini yang menghubungkan antar kawasan.

Beberapa menit setelah menyampaikan, pak Sutiadji undur diri karena ada agenda lain, tetapi kemudian digantikan oleh Dishub. Perwakilan dari Dishub ditunjuk oleh Wakil Walikota untuk mengisi. Pak O’ong, perwakilan Dishub menambahkan, kemacetan di kota Malang dikarenakan kota Malang sebagai jalur perlintasan kota Batu dan Kab. Malang sehingga banyak kendaraan yang melintas.

Menurut pak O’ong, ada beberapa kecamatan yang menjadi pusat kemacetan karena banyak aktifitas disana. Kecamatan Klojen dan Lowokwaru adalah pusat kemacetan di kota Malang. Klojen sebagai pusat pertokoan sedangkan Lowokwaru pusatnya mahasiswa. Salah satu solusi yang ditawarkan yaitu dengan membangun parkir vertikal di setiap kawasan agar kendaraan tertib dan tidak melebar ke pinggir jalan.

Sementara itu, Pak Dadang, praktisi transportasi UB mengajak masyarakat untuk beralih dari transportasi pribadi ke transportasi umum. Menurutnya, kendaraan pribadi akan membuat jalan semakin penuh dan sesak sehingga jalanan semakin padat. Selain itu, juga membuat orang semakin tidak sehat. Beliau juga menginginkan apabila jarak yang ditempuh dekat agar menggunakan jalan kaki bukan dengan sepeda motor.

Beliau juga menyoroti area pejalan kaki yang semakin sempit. Hal itu dikarenakan banyaknya pedagang yang berjualan di area tersebut. Area kampus juga menjadi perhatiannya, agar memusatkan parkir di beberapa titik agar tertata rapi dan tidak mengganggu jalanan di kampus. Beliau berharap agar masyarakat bisa merubah mindset untuk beralih dari transportasi pribadi ke transportasi umum karena merupakan investasi jangka panjang atasi kemacetan.

Acara ini mengundang aktivis pergerakan se- malang Raya. Meski di awal acara kondisi cuaca hujan, namun antusiasme peserta untuk datang tak luntur. Perwakilan dari organisasi pergerakan se-malang raya hadir memenuhi kursi yang disediakan. Juga ada peserta umum yang tak kalah ramai.  

Malang, 12 Desember 2014
Kader-Kader IMM Brawijaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar