Kamis, 30 Juni 2016

Puasa dan Maraton

Ibadah puasa ibarat lomba maraton. Di etape ke-1 orang-orang dengan semangatnya berlari, etape ke-2 banyak yang masih bertahan dan sedikit yang gugur kelelahan. Memasuki etape terakhir menuju kemenangan dan final, banyak yang gugur. Hanya sedikit orang yang bertahan dengan kekuatannya karena keyakinannya bisa mencapai garis finish.

Begitu juga dengan puasa, di awal ramadhan banyak yang rajin tarawih ke masjid dengan semangat, sampai membludak. Pertengahan berangsur sedikit berkurang karena mungkin kelelahan tarawih setiap hari. Puncaknya di 10 hari terakhir romadhon yang terdapat malam yang lebih baik daripada 1000 bulan. Malah, shof semakin maju dan rapat, orang-orang berguguran, karna tidak yakin dg imannya, lebih memilih mundur untuk dapat kesenangan sesaat. Dan yang bertahan hanya orang-orang yang kuat keimanannya karena yakin mengharap berkah dan ampunan di bulan ramadhan.

Lantas sejauh mana 'maraton' kita di bulan ramadhan? Hanya sampai di awal, pertengahan atau akhir? Semoga istiqomah sampai akhir agar tercapainya kemuliaan di bulan romadhon dan mendapatkan lailatul Qodar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar