Nur Saidah, seorang ibu di Balikpapan sekujur tubuhnya dipenuhi dg
kawat. Selama beberapa bulan, kawat itu terus tumbuh ditubuhnya. Namun anehnya,
beliau masih hidup sampai saat ini. Orang kemudian menyebut Nur Saidah dengan
sebutan manusia "Kawat". Ketika diperiksakan ke dokter dan ditanya
kenapa ada kawat ditubuhnya? Dokter tak mampu menjawab. Kenapa pula beliau
masih bisa hidup dengan kawat yg terus tumbuh ditubuhnya? Tak seorang dokter
pun bisa menjawab. Ilmu kedokteran modern tak bisa menjawabnya. Akal manusia
tak mampu menemukan jawabannya. Sungguh ini keajaiban ataupun hal gaib yg tidak
bisa dinalar. Hanya Allah yang maha mengetahui.
Di Amerika, seorang dokter bernama Raymond Moody, ahli filsafat kedokteran dan seorang guru besar. Ketika mengajar kuliah beliau ditanya mahasiswanya. Wahai pak dosen, orang mati itu nyawanya pergi kemana? Beliau kebingungan menjawabnya padahal beliau sering menangani orang mati. Sebagai dosen, beliau harus menjawab secara ilmiah. Namun, belum ada penelitian satupun mengenai itu. Akhirnya sang dosen menjawab akan melakukan penelitian dahulu. Dokter Moody kemudian membuat surat dan mengirimkan surat itu ke rumah sakit seluruh Amerika. Surat itu menanyakan apakah di rumah sakit Bpk/ibu ada kejadian orang mati kemudian hidup kembali. Ternyata ada 100 orang yg mengalami kejadian tersebut. Sang dokter kemudian mendatangi satu per satu dari 100 orang tersebut ke rumahnya. Dimintai wawancara tentang peristiwa yang dialami ketika mati.
Berdasarkan penyelidikan hasil wawancara. Ketika mati, mereka keluar
dari tubuhnya, kemudian pergi ke lorong yang gelap, kemudian menuju alam yang
terang. Di alam terang itu mereka di perlihatkan sekejap, segala amal perbuatan
yang pernah dilakukan didunia. Dari perbuatan baik maupun perbuatan buruk. Baik
ketika solat, membantu orang maupun ketika pacaran, berbohong, dan korupsi.
Semua telah dicatat dan diperlihatkan rekamannya di alam terang tersebut.
Kemudian dari alam terang itu melanjutkan perjalanan ke suatu yg gelap dan
disana ada tabir yang menghalanginya. Ketika itu ada suara yang mengatakan,
kamu belum saatnya kesini. Mereka yg mati itu kemudian tersadar hidup kembali.
Dari 100 orang yang diwawancarai, 86% jawaban mereka sama. 14 % lainnya sedikit
bervariasi tetapi substansinya sama. Ada 100 % yang jawabannya sama yaitu
ketika berada di alam terang yang dilihatkan rekaman hidupnya didunia. Hasil
penelitian itu kemudian dibukukan dan menjadi buku fenomenal yang telah
diterjemahkan berbagai bahasa di dunia. Ini merupakan penelitian ilmiah dari
hal yg tidak ilmiah/gaib.
Kisah Nur saidah menunjukkan bahwa sesuatu yang terjadi tidak
selamanya bisa dinalar dan dibuktikan secara ilmiah melalui penelitian. Inilah
yg dinamakan dengan keajaiban atau sesuatu yang gaib namun nyata adanya. Sedangkan dokter Raymond Moody membuktikan
kebenaran akan perginya roh setelah mati. Sekaligus membuktikan, bahwa segala yang
diperbuat manusia didunia akan dicatat malaikat dan diperlihatkan rekamannya. Dimana
mulut tak bisa berbicara, tangan dan kaki yang menjadi saksi. Ini merupakan
sesuatu yang gaib (roh/nyawa) dibuktikan kebenarannya secara ilmiah. Inilah
yang dinamakan dengan kebenaran yang rasional/masuk akal yang dulu hanya
menjadi sesuatu yang gaib.
Kedua kisah diatas, menunjukkan kepada kita, bahwa kebenaran dalam
islam itu tidak hanya berasal dari sesuatu yang rasional. Tetapi yang gaib itu
juga harus diyakini kebenarannya. Islam menolak paham rasionalisme, yang menyatakan
segala sesuatu yang benar jika masuk akal. Tetapi islam menerima wawasan
rasionalisme, yang menyatakan segala yg masuk akal maupun yang tidak masuk
akal/gaib itu benar. Oleh karena itu jangan terjebak pada rasionalisme. Islam sangat
menjunjung tinggi rasionalitas sebagai cara memahami kebenaran secara ilmiah
dan masuk akal namun tetap harus menyakini yang gaib juga merupakan suatu
kebenaran.
(Disarikan dari ceramah Prof.
Moh. Mahfud, MD. di Masjid Raden Patah, Universitas Brawijaya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar